Pages

Tuesday, February 7, 2012

Gorengan Si Emak JP.

Dulu saya suka males kalau berbelanja peralatan komputer di Jaya Plaza(JP) Bandung. Terus terang sudah dua kali saya dirugikan oleh para penjual disana. Tapi tidak semua.

Hari ini terpakasa saya harus pergi ke JP untuk service printer thermal. Singkat cerita, printerny mesti dicek dahulu dalam bebeapa hari. Tidak buruk, saya bisa pulang lebih cepat.

Saat menuruni tangga, saya melihat nenek yang sedang packing bawaannya. Ternyata sang nenek adalah penjual gorengan. Sangat Ironis, di sela-sela penjual produk teknologi canggih si emak dengan lambatnya berjalan diantara kerumunan orang-orang yang konon manusia gaul tahun 2012.

Merasa kasihan saya berniat untuk membeli beberapa gorengan namun suasana yang sesak dengan orang-orang membuat saya membatalkan transaksi.

Beberapa langkah lagi menuju matic tua-ku, saya teringat kembali nasib si nenek penjual gorengan tadi. Mungkin ini teguran tuhan buat saya. Saya lekas mencari lagi nenek penjual goreangan, akhirnya si nenek terlihat berjalan lambat di salah satu lorong lantai dasar JP.

Saya langsung tegur si nenek dan membeli beberapa gorengan. si nenek pun lekas menurunkan daganganya dan di baskom yang digendongnya tertata rapi gorengan yang sudah dingin. Saat ditanya "Sabarahaan ?" (harganya berapa ?). Si nenek hanya menggerakan bibirnya yang tidak bersuara sambil tersenyum ramah. gerakan bibirnya berpola "LI MA RA TUS". Kemudian saya mengambil 8 gorengan lalu memasukannya ke kantong kresek yang sudah dipersiapkan sama si nenek.

Merasa kasihan, saya kasih uang lebih. Si nenek langsung memeriksa uangnya dan sebelum dia berbalik melihat saya, saya langsung berkata "Angsulana buat emak" (Uang Kembalianya buat emak). Dia pun tersenyum bahagia dan langsung mengucapkan terima kasih, rasa syukur, dan do'anya(buat saya).

Dari sana saya mulai terpikir, kalau keberadaan JP di Bandung memiliki peran penting. Andai kata JP sudah disulap seperti BEC (Bandung Elektronic Center). Mungkin keberadaan dan kehidupan orang-orang seperti si nenek bisa lebih tragis. Jadi pliss, :"beli gorengan si emak ya".

Saya belum tahu persis jadwal mangkal gorengan emak jaya plaza, tapi jika ada yang berniat membelinya bisa  melakukan pencarianya di lantai dasar JP sekitar jam 09:30 - 11:00, by the way, Gorenganya enak lho.. Dan kalau nanti ketemu sama si emak, tolong salamkan salam dari saya. OK ?

Mohon maaf ga ada fotonya....

Tuesday, January 31, 2012

Cari Duit emang Sulit

Sebelum membaca tulisan ini, sebelum ada yang tersinggung, dan sebelum terjadi gempa patahan lembang. Saya mau minta maaf bagi siapa saja yang merasa tersinggung dengan tulisan ini.

Buffer dulu video ini

Buat yang ga bisa nonton karena internetnya lemot. Sudahlah jangan cari yang murah-murah ga jelas, Pantaskan dirimu, jangan cari-cari yang murahan.

Itu adalah video tawar menawar polisi dengan seorang pengendara motor di Bandung. Tahu dari mana pengendara motor ? Halah... sudah bukan rahasia lagi kalau 20.000 itu harga NETT untuk jual beli surat tilang sepeda motor. Kenapa 20.000 ? mungkin kalo dikasih 1000 pak polisi takut sama golok kapiten patimura.

Tapi... Tidak semua polisi kaya gitu, masih sedikit polisi yang kaya begini :

Kesimpulan : Jadi Polisi itu ada Duit tapi Sulit. Okelah. dadah semuanya. BRAVO POLISI KEREN...!!

Wednesday, January 18, 2012

Mengisi FRS

Sunday, January 1, 2012

Dadah 2011


Sabtu ini bangun jam 5:30, tepat diperbatasan waktu shalat subuh. Kemudian sholat dengan sedikit ngebut lalu kembali ke dapur dan siapkan sarapan. Seperti tidak ada yang istimewa memang, tapi hari ini adalah hari terakhir di bulan desember, hari dimana setiap orang akan berkata dadah pada 2011

Tidak langsung mandi, tapi tidur lagi karena masih ngantuk (efek nonton transformer). Untunglah tidak ada mandi besar hari sabtu ini, jadi ritual mandi pagi bisa lebih cepat. Setelah Disibukan oleh berbagai kegiatan sampailah pada jam 11:00. Waktunya prepare futsal, tapi sejenak nonton TV dulu. Sialnya acara yang ditonton adalah kalidioskop 2011 yang isinya tentang perkimpoian(nikah). Anyissss.... 2011 masih jomblo juga.
 
Tadinya saya gak mau ngomong kimpoi-kimpoian, pacar-pacaran dan jomblo-jombloan lagi. Sayangnya hal mengenai pacar baru teman saya si ****, bikin agak gerah juga. Untung saja dari 15 orang yang hadir 14 diantaranya adalah MAS.JO aka Masih Jomblo, inilah demokrasi. Namun fenomena ini membuat kami khawatir, khawatir dibilang MAHO. Kalau sudah dibilang gini saya suka mati gaya, tidak ada alasan yang tepat untuk mengelak. Sekalipun kami berkata “KAMI BUKAN MAHO”, tidak ada bukti otentik. Jadi plisss, “SAYA/KAMI BUKAN MAHO”.
Pernah suatu ketika saya diejek sama orang-orang di kampung.
Saya ga pernah lihat kamu bonceng cewek ke rumah? yakin bukan maho ?
Jawab saya simple “Pernah kok, sering malahan
Kapan... ? “ Rasanya pengen tendang mukanya sekalian.
Kemarin aku bonceng ibuku, kamu ga lihat hah ?” saya pede aja.


Tapi Sebaiknya cerita sama orang kampung sampai disitu aja. Tahun 2012, buat yang masih belum punya pacar? wajar menn. Karena Tuhan bersama jomblo-jomblo yang teraniyaya.

Welcome 2012.. Dadah 2011